Perbedaan Catatan Kaki Dan Daftar Pustaka

Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan infromasi terkait perbedaan catatan kaki dan daftar pustaka, mengingat masih banyak orang yang belum mengetahuinya.

Di perguruan tinggi, menulis karya ilmiah merupakan bagian dari tugas kuliah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa, baik berupa disertasi, bedah buku, maupun artikel ilmiah.

Juga tidak termasuk sebagai salah satu syarat penyelesaian studi untuk disertasi, disertasi dan disertasi.

Jadi pedoman penulisan karya tulis ilmiah atau pengelolaan jurnal ilmiah bagi perguruan tinggi tentu berlaku keseragaman secara umum.

Panduan ini memberikan panduan kepada mahasiswa dan penulis sains populer lainnya dalam menulis literatur/referensi yang sering digunakan untuk penelitian teori atau literatur.

Ini pasti akan membantu penulis atau peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian sesuai dengan sudut pandang mereka sendiri.

Hindari duplikasi penelitian sebelumnya, baik sebagai bahan untuk mengaitkan ide dan teori dengan aplikasi, maupun sebagai bahan untuk memahami struktur isi tulisan.

Catatan kaki adalah penjelasan tentang sumber referensi dalam sebuah kalimat di bagian bawah halaman. Daftar Pustaka adalah kumpulan referensi yang terletak di akhir karya ilmiah.

Tanpa basa-basi lagi, mari kita bahas perbedaan antara catatan kaki dan daftar pustaka.

Bagi Author Kamu Yang Membutuhkan Publikasi Jurnal, Untuk Konsultasi Silahkan Klik Whatsapp Dibawah Sekarang Juga!

Baca Juga : Ciri-ciri Jurnal Terindeks Sinta

Perbedaan Catatan Kaki Dan Daftar Pustaka

Perbedaan catatan kaki dan daftar pustaka bisa kamu lihat dari beberapa poin, untuk pembahasan selengkapnya kamu bisa simak di bawah ini.

1. Perbedaan Dari Segi Penulisan

Catatan kaki atau footnote biasanya mencantumkan nama penulis, judul, tempat terbit, penerbit, tahun terbit, dan nomor halaman.

Berikut ini adalah beberapa kriteria yang harus kamu perhatikan pada saat menulis catatan kaki:

  1. Menggunakan 1 Spasi
  2. Ukuran font 10
  3. Nama penulis tidak boleh dibalik
  4. Beri nomor pada setiap karangan
  5. Beri jarak dari satu catatan kaki ke catatan kaki lainnya.

Contoh: Rika Ariyani, Manajemen Laboratorium Komputer, (Jambi: Pustaka Maarif Press, 2018), hal. 21.

Sedangkan untuk Daftar Pustaka berisi nama pengarang, judul/judul buku, tempat atau kota terbit, penerbit dan tahun terbit.

Hal-hal yang harus kamu perhatikan pada saat penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut:

  1. Jangan menggunakan halaman.
  2. Jangan menggunakan tanda kurung seperti catatan kaki
  3. Nama penulis dibalik
  4. Akhiri dengan tanda titik.
  5. Tulis menurut abjad.

Contohnya: Ariyani, Rika, Manajemen Laboratorium Komputer, Jambi: Pustaka Maarif Press, 2018

Baca Juga : Manfaat Penulisan Karya Ilmiah

2. Perbedaan Dari Segi Fungsi

Catatan kaki dan daftar pustaka memiliki fungsi yang berbeda. Catatan kaki atau footnote berfungsi sebagai berikut:

  1. Memberi informasi mengenai sumber penawaran
  2. Membuat pembaca mengetahui sumber yang digunakan
  3. Buatlah agar dapat dimengerti oleh pembaca.

Sementara bibliografi atau daftar pustaka dimaksudkan untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada para pembacanya.

Bagi Author Kamu Yang Membutuhkan Publikasi Jurnal, Untuk Konsultasi Silahkan Klik Whatsapp Dibawah Sekarang Juga!

Kesimpulan Perbedaan Catatan Kaki Dan Daftar Pustaka

Bisa kita simpulkan bahwa terdapat beberapa perbedaan antara catatan kaki dan daftar pustaka. Dibawah ini adalah beberapa perbedaannya:

  • Catatan kaki ditulis pada akhir halaman sedangkan daftar pustaka di akhir kertas.
  • Gunakan font 10 poin untuk catatan kaki atau footnote dan font 12 poin pada daftar pustaka.
  • Catatan kaki atau footnote menggunakan halaman, sedangkan daftar pustaka tidak menyertakan halaman.
  • Nama penulis pada footnote tidak dibalik, daftar pustaka atau bibliografi harus dibalik
  • Catatan kaki ditulis dengan menggunakan angka sedangkan daftar pustaka tidak
  • Pada catatan kaki, tempat, penerbit, dan tahun terbit ditulis dalam tanda kurung, sedangkan pada penulisan daftar pustaka tidak.

Contoh Penulisan Catatan Kaki dan Daftar Pustaka

Setelah membahas perbedaan catatan kaki dan daftar pustaka, untuk kelengkapannya akan dibahas juga contoh di antara keduanya. Yuk kita simak:

1. Catatan Kaki

  • Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta 2013), hlm 4.
    • Format catatan kaki ini digunakan jika sumber rujukan yang diambil merupakan buku yang ditulis oleh seorang penulis.
  • Ade Hikmat dan Nani Solihah, Bahasa Indonesia, (Jakarta: Grasindo, 2013), hlm 4.
    • Format ini digunakan jika referensi yang diambil adalah sebuah buku yang ditulis oleh dua orang penulis.
  • Elvinaro, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (BAndung: Simbiosa, 2014), hlm 37.
    • Format ini digunakan jika sumber yang diambil adalah sebuah buku yang ditulis oleh tiga orang atau lebih penulis.
  • Setiati Widiastuti dan Fajar Rahayuningsih, Pendidikan Kewarganegaraan, jilid 2 (Bekasi: Adi Aksara Abadi, 2008), Cet 1, hlm 29.
    • Format ini dipakai jika sumber yang digunakan adalah sebuah buku yang berjilid.
  • Andini Apriliana, “Implementasi Bahasa Jurnalistik Pada Rubrik Newbie Surat Kabar Tangsel Pos 2014″,Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga , Yogyakarta. (Yogyakarta, Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014), hlm 21, t,d,
    • Format ini dipakai jika sumber rujukan yang dipakai adalah karya ilmiah.
  • Pikiran Rakyat, 2 Desember 2017, hlm 11.
    • Format ini digunakan jika sumber yang digunakan adalah surat kabar atau koran.
  • Bandung Mawardi, “Santri dan Sastra“, Horison, Desember 2015, hlm 29.
    • Format penulisan catatan kaki ini dipakai jika sumber kutipannya berasal dari majalah.
  • Denny Sakrie, “Begadang, Musik Rock Dangdut Pertama?”, https://dennysakrie63.wordpress.com/2014/11/29/begadang-dangdut-rock-pertama, (diakses pada 1 Desember 2014, pukul 15.31).
    • Format ini digunakan jika sumber yang dikutip berasal dari media internet.

Baca Juga : Cara Mudah Submit Jurnal Internasional

2. Daftar Pustaka

  • Patilima, Hamid. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
    • Format penulisan ini dipakai jika sumber rujukan adalah sebuah buku karya seorang penulis.
  • Ade Hikmat dan Nani Solihah. 2013. Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo.
    • Dipakai jika sumber rujukan adalah sebuah buku yang ditulis oleh dua orang penulis.
  • Elvnaro, dkk. 2014. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa.
    • Dipakai jika sumber rujukan adalah sebuah buku karya tiga orang penulis atau lebih.
  • Mawardi, Bandung. 2015. Santri dan Sastra. Majalah Horison.
    • Dipakai jika sumber rujukan berasal dari majalah.
  • Widyono, Hanputro. 2017. Lereng. Edisi 23 Juli 2017. Pikiran Rakyat. hlm. 23.
    • Dipakai jika kutipan berasal dari koran.
  • Pradana, Rizki. 2011. Full Day School: Manfaat dan Dampaknya. (Abstrak). Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
    • Dipakai jika kutipan berasal dari abstrak suatu penelitian.
  • Enan, Muhammad Abdullah. 1979. Biografi Ibun Khaldun. Dr. Machnun Husein, M.Ag (penerjemah). Zaman: Jakarta, Indonesia.
    • Format di atas dipakai jika sumber rujukan berasal dari buku terjemahan.
  • Sakrie, Denny. Begadang, Musik Rock Dangdut Pertama?. https://dennysakrie63.wordpress.com/2014/11/29/begadang-dangdut-rock-pertama. Diakses pada 1 Desember 2014.
    • Format penulisan di atas dipakai jika sumber rujukan berasal dari internet.
  • Novi Wulansari. 2015. Analisis Penggunaan Bahasa Jurnalistik Pada Berita Kriminal Rubrik “Hukrim” Di Harian Umum Berita Pagi Palembang. Skripsi. Tidak diterbitkan. Jurusan Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Fatah: Palembang.
    • Format penulisan ini digunakan jika sumber referensi adalah karya ilmiah, baik itu skripsi atau karya ilmiah lainnya.
  • Republik Indonesia, 2009. Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Pasal 31. Sekretariat Negara. Jakarta.
    • Digunakan jika sumber rujukan adalah Undang-Undang negara.
  • Badudu, JS. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
    • Digunakan jika referensi yang digunakan adalah sebuah kamus atau ensiklopedia.
  • Subastian, Ricky Priangga. Bahasa Jurnalistik Tabloid Suaka. Bandung: 15 menit.
    • Digunakan jika referensi yang dipakai adalah transkrip wawancara.
  • Paramana Wirasmo, dkk. 2008. Fiksi. Cinesurya Production: Jakarta. 110 menit
    • Format ini digunakan jika sumber referensi berasal dari film atau video.

Bagi Author Kamu Yang Membutuhkan Publikasi Jurnal, Untuk Konsultasi Silahkan Klik Whatsapp Dibawah Sekarang Juga!

Fungsi Catatan Kaki Dan Daftar Pustaka

Manfaat Penulisan Karya Ilmiah

Fungsi catatan kaki:
• sebagai sumber referensi
• Sebagai catatan penjelasan
atau ekstra
• Kombinasi keduanya

Fungsi Daftar Pustaka:

Fungsi daftar pustaka adalah untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada pembaca. Selain itu, daftar pustaka memberikan informasi kepada pembaca bahwa karya penulis merupakan hasil dari berbagai sumber.

Bagi Author Kamu Yang Membutuhkan Publikasi Jurnal, Untuk Konsultasi Silahkan Klik Whatsapp Dibawah Sekarang Juga!

Kesimpulan

Nah mungkin hanya itu yang bisa kami sampaikan mengenai perbedaan catatan kaki dan daftar pustaka, semoga bisa bermanfaat dan terimakasih.

error: Content is protected !!