Struktur Jurnal Internasional

Menulis jurnal ilmiah telah menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian besar dosen. Jurnal ini berfungsi sebagai alat untuk menyebarkan hasil penelitian dalam subdisiplin atau disiplin tertentu, dan penulisan artikel dalam jurnal harus mematuhi standar yang berlaku.

Publikasi jurnal ilmiah umumnya berbentuk artikel yang mencakup laporan pustaka, penelitian, tinjauan, artikel opini, atau saran teori yang belum teruji. Format artikel yang diterbitkan bervariasi tergantung pada kebijakan penerbit jurnal atau organisasi yang menerbitkannya.

Artikel dalam jurnal ilmiah umumnya ditulis oleh anggota komunitas ilmiah, seperti dosen, guru, mahasiswa, profesor, peneliti, dan jurnalis. Penulisan artikel bisa dilakukan secara individu atau kolaboratif. Yang penting, artikel tersebut harus bersifat ilmiah, berarti hasil dari penelitian yang mengikuti metode ilmiah.

Struktur Jurnal Internasional

Jurnal harian kamu harus memuat delapan bagian yang telah ditentukan, yaitu judul, pendahuluan, abstrak, hasil, pembahasan, kesimpulan, bahan, dan daftar pustaka.

1. Judul

Makna dari jurnal ilmiah sangat penting, terutama saat merancang judul majalah. Judul tersebut menjadi petunjuk awal bagi pembaca untuk memahami esensi majalah tanpa harus membaca seluruh isi jurnal.

Contohnya, jika kamu memberi judul “Laporan Laboratorium Fisika” pada jurnalmu, judul tersebut kurang efektif karena tidak menggambarkan konten jurnal secara spesifik.

Banyak pembaca yang enggan membaca jurnal karena judulnya tidak cukup deskriptif atau menarik. Pilihan judul yang tepat dan menarik, seperti “Pengaruh Gaya Sentrifugal terhadap Pergerakan Angin,” dapat membuat pembaca lebih tertarik untuk memahami isi jurnal tersebut.

2. Abstrak

Setelah menyelesaikan pembacaan jurnal, fokuslah pada abstraknya. Meskipun abstrak dan bagian penutup serupa secara sekilas, esensinya jauh berbeda. Biasanya, bagian penutup ditempatkan di akhir, sementara abstrak terletak di awal.

Abstrak berfungsi sebagai ringkasan yang menyajikan gambaran singkat tentang metode, tujuan, hasil, dan kesimpulan dari jurnal tersebut. Ini bukan sekadar ikhtisar isi jurnal, melainkan penjelasan terkait dengan jurnal itu sendiri.

Dalam menulis abstrak, penting untuk menghindari penggunaan tanda kutip dan singkatan. Abstrak harus mampu berdiri sendiri tanpa dukungan catatan kaki. Maka dari itu, kamu diharapkan untuk mampu merangkum dengan baik dalam sekitar 250 kata.

3. Pendahuluan

Setelah membaca abstrak, langkah selanjutnya adalah memahami bagian pendahuluan. Pendahuluan merupakan pengantar yang menguraikan kasus yang sedang diselidiki. Tujuannya adalah memberikan pemahaman kepada pembaca tentang tujuan khusus dalam kerangka teoretis yang lebih luas.

Bagian ini juga mencakup dasar-dasar latar belakang, termasuk ringkasan dari penelitian terdahulu serta bagaimana eksperimen yang dilakukan dapat mengembangkan atau menjelaskan pengetahuan dalam bidang yang bersangkutan.

Penting untuk diingat agar pendahuluan tidak terlalu luas atau terperinci, sehingga pembaca tidak bingung atau kehilangan arah.

4. Bahan dan Metode

Berikutnya dalam struktur jurnal adalah langkah bahan dan metode, yang melibatkan penentuan metode dan bahan yang digunakan dalam eksperimen. Di bagian ini, akan dijelaskan secara rinci proses eksperimen yang sedang dilakukan.

Informasi yang disajikan meliputi metode pengumpulan data, desain eksperimen, deskripsi lokasi, peralatan yang digunakan, dan tipe kontrol yang diterapkan.

Penting untuk mencatat bahwa dalam bagian ini, kita harus memberikan penjelasan yang detail dan jelas, serta menghindari penggunaan kata-kata yang membingungkan. Dalam berbicara tentang ide, penting untuk memungkinkan pembaca untuk memahami informasi yang disampaikan dengan mudah.

5. Hasil

Dalam bagian Hasil, Anda dapat menyajikan ringkasan dari temuan dalam bentuk teks, gambar, atau tabel. Penting untuk diingat bahwa bagian ini hanya menampilkan hasil, tanpa adanya kesimpulan atau interpretasi data.

Data dan informasi harus disajikan secara jelas dan sederhana, baik dalam bentuk tabel atau grafik, maupun dalam teks naratif.

6. Pembahasan

Dari hasil yang telah Anda peroleh, penjelasan yang lebih mendetail akan diberikan dalam bagian diskusi. Di sana, Anda dapat menggunakan pola observasi untuk menjelaskan data yang terdapat, dengan memperhatikan hubungan antara berbagai variabel eksperimen yang krusial serta korelasi di antara variabel tersebut.

Pada setiap eksperimen yang terkait dengan penelitian sebelumnya, penting untuk menginterpretasikan asumsi atau hasil yang berbeda atau serupa. Penting untuk diingat bahwa tidak semua eksperimen menghasilkan tren atau hasil yang signifikan. Jika Anda menemui hasil negatif, penting untuk menjelaskan penyebabnya.

Dari hasil negatif tersebut, Anda mungkin bisa menemukan temuan penting yang perlu dijadikan perhatian dalam penelitian selanjutnya.

7. Kesimpulan

Menyusun kesimpulan dari semua eksperimen yang telah dilakukan. Jadi, pokoknya, peneliti merujuk pada pernyataan ini ketika menyajikan informasi yang telah dipelajari.

8. Daftar Pustaka

Langkah selanjutnya dalam struktur jurnal adalah daftar Pustaka. Ini adalah bagian yang penting dalam jurnal ilmiah. Ketika Anda membuat jurnal, penting untuk menyertakan daftar pustaka di halaman terakhir.

Bagian bibliografi ini merupakan kumpulan nama dokumen yang digunakan sebagai sumber referensi dalam jurnal. Dari berbagai informasi yang dikutip, penting untuk menyusun daftar Pustaka sesuai dengan aturan kepustakaan yang berlaku dengan benar.

Kesimpulan

Nah, mugkin cukup sekian pembahasan kami mengenai Struktur jurnal internasional, semoga dengan adanya artikel ini bisa bermanafaat untuk kita semua, Terimakasih

error: Content is protected !!